Amalan dan Doa Selama di Perjalanan Menuju Tanah Suci

Doa dan Amalan Saat Mabit (Bermalam) di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang wajib dilakukan oleh jemaah. Setelah menunaikan wukuf di Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk bermalam, sebuah momen yang penuh makna spiritual.

Di tempat ini, jemaah tidak hanya beristirahat, tetapi juga disunnahkan untuk memperbanyak doa, zikir, dan amalan lainnya guna mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Artikel ini akan memandu Anda memahami doa dan amalan yang dianjurkan saat mabit di Muzdalifah, lengkap dengan bacaan Arab, Latin, dan artinya, agar ibadah Anda semakin khusyuk dan bermakna.

Apa Itu Mabit di Muzdalifah?

Muzdalifah, yang juga dikenal sebagai Masy’aril Haram, adalah kawasan terbuka antara Arafah dan Mina. Secara bahasa, Muzdalifah berarti “tempat berkumpul,” menggambarkan momen ketika jemaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam satu waktu dan tempat.

Mabit sendiri merujuk pada aktivitas bermalam atau singgah di Muzdalifah, yang dilakukan setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga lewat tengah malam menjelang 10 Dzulhijjah. Hukum mabit ini wajib menurut mayoritas ulama, dan jika ditinggalkan tanpa uzur syar’i, jemaah diwajibkan membayar dam (denda).

Selama mabit, jemaah tidak hanya beristirahat untuk mempersiapkan tubuh menghadapi rangkaian ibadah selanjutnya, tetapi juga dianjurkan untuk memanfaatkan waktu dengan amalan yang mendatangkan keberkahan. Muzdalifah adalah tempat mustajab untuk berdoa, sehingga jemaah diajak untuk memperbanyak zikir, istighfar, dan doa yang memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Doa Saat Mabit di Muzdalifah

Berdoa di Muzdalifah memiliki keutamaan besar karena tempat ini disebut sebagai salah satu lokasi yang istimewa dalam ibadah haji.

Berikut adalah dua doa utama yang dianjurkan untuk dibaca saat tiba dan bermalam di Muzdalifah, lengkap dengan teks Arab, transliterasi Latin, dan artinya.

Doa Pertama

Doa ini mencerminkan kerendahan hati seorang hamba yang memohon kebaikan dan perlindungan Allah di tengah keragaman jemaah yang hadir di Muzdalifah.

Arab:
اللَّهُمَّ إِنَّ هَذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ فِيهَا أَلْسِنَةُ مُخْتَلِفَةٌ تَسْأَلُكَ حَوَائِجَ مُتَنَوِّعَةً فَاجْعَلْنِي مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْكَ فَكَفَّيْتَهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Latin:
Allahumma inna haadzihi muzdalifatu jumi’at fiihaa alsinatun mukhtalifatun tas’aluka hawaaija mutanawwi’atan faj’alnii mimman da’aaka fastajabta lahu wa tawakkal ‘alaika fakafaitahu yaa arhamar raahimiin.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya di Muzdalifah ini telah berkumpul orang-orang dengan bermacam-macam bahasa yang memohon kepada-Mu berbagai keperluan. Maka, jadikanlah aku termasuk golongan yang berdoa kepada-Mu lalu Engkau kabulkan, yang berserah diri kepada-Mu lalu Engkau cukupkan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala pengasih.”

Doa Kedua

Doa ini memohon kebaikan menyeluruh dan perlindungan dari segala keburukan, menegaskan bahwa hanya Allah yang mampu memberikan kebaikan sejati.

Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي فِي هَذَا الْمَكَانِ جَوَامِعَ الْخَيْرِ كُلَّهُ وَأَنْ تُصْلِحَ شَأْنِي كُلَّهُ، وَأَنْ تَصْرِفَ عَنِّي الشَّرَّ كُلَّهُ فَإِنَّهُ لَا يَفْعَلُ ذَلِكَ غَيْرُكَ وَلَا يَجُودُ بِهِ إِلَّا أَنْتَ

Latin:
Allahumma inni as’aluka an tarzuqanii fii hadzaal makaani jawaami’al khaira kullahu wa an tushliha sya’nii kullahu wa an tashrifa ‘annii syarra kullahu fainnahu laa yaf’alu dzaalika ghairuka walaa yajuudu bihi illa anta.

Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Engkau menganugerahkan kepadaku di tempat ini segala bentuk kebaikan, memperbaiki seluruh keadaanku, dan menjauhkan aku dari segala keburukan. Sebab, tidak ada yang mampu melakukan itu selain Engkau, dan tidak ada yang dapat memberikan itu kecuali Engkau.”

Kedua doa ini dapat dibaca berulang-ulang selama mabit, terutama setelah menunaikan sholat atau saat hati terasa khusyuk. Anda juga diperbolehkan berdoa dengan bahasa sendiri, memohon kebaikan dunia dan akhirat, karena Muzdalifah adalah tempat yang penuh berkah untuk memanjatkan doa.

Amalan Sunnah Selama Mabit di Muzdalifah

Selain berdoa, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan selama mabit di Muzdalifah. Amalan ini tidak hanya memperkaya ibadah Anda, tetapi juga membantu menjaga kekhusyukan dan kesadaran akan kehadiran Allah SWT. Berikut adalah amalan-amalan yang dapat Anda lakukan:

Mengumpulkan Batu Kerikil untuk Lempar Jumrah

Jemaah dianjurkan mengumpulkan batu kerikil kecil, seukuran kacang polong, untuk digunakan dalam ritual lempar jumrah di Mina. Jumlah kerikil yang dibutuhkan adalah 7 butir untuk lempar jumrah pada 10 Dzulhijjah, atau 70 butir jika Anda berencana mabit di Mina selama tiga hari (11-13 Dzulhijjah). Pastikan kerikil diambil dari wilayah Muzdalifah, karena ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Sholat Maghrib dan Isya secara Jamak Taqdim

Setibanya di Muzdalifah, jemaah disunnahkan menunaikan sholat Maghrib dan Isya secara jamak taqdim (digabung di waktu Maghrib) dengan qashar (diringkas). Ini dilakukan untuk mempermudah ibadah di tengah perjalanan dan kepadatan jemaah.

Memperbanyak Zikir dan Talbiyah

Muzdalifah adalah tempat yang tepat untuk memperbanyak zikir, seperti membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan Laa ilaaha illallah. Jemaah juga dianjurkan melantunkan talbiyah:

Latin: Labbaika allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, laa syariika lak.

Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang tanpa menyekutukan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”

Talbiyah ini diucapkan berulang-ulang hingga tiba waktu untuk melempar jumrah di Mina.

Membaca Al-Qur’an dan Istighfar

Malam di Muzdalifah adalah waktu yang agung, sehingga membaca Al-Qur’an dan memperbanyak istighfar sangat dianjurkan. Anda dapat membaca surah-surah pendek atau ayat-ayat yang Anda hafal, sambil merenungi maknanya. Istighfar, seperti mengucapkan Astaghfirullahal ‘azhiim, membantu membersihkan hati dan memohon ampunan atas dosa-dosa.

Sholat Subuh di Awal Waktu

Ketika waktu Subuh tiba, segeralah melaksanakan sholat Subuh di awal waktu. Setelah itu, Anda dapat memperbanyak takbir menjelang perjalanan ke Mina. Jika memungkinkan, berdoa di dekat bukit Quzah (Masy’aril Haram) sebelum berangkat ke Mina untuk menambah kekhusyukan.

Hikmah Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah mengajarkan kesederhanaan dan ketundukan seorang hamba kepada Allah SWT. Dalam kondisi sederhana, jemaah berkumpul di bawah langit terbuka, mengenang kebesaran Allah dan memohon ampunan-Nya.

Momen ini juga menjadi pengingat bahwa di hadapan Allah, semua manusia sama, tanpa memandang status atau latar belakang. Dengan memperbanyak doa dan zikir, jemaah diajak untuk merenungi tujuan hidup dan memperkuat keimanan.

Kesimpulan

Mabit di Muzdalifah adalah bagian tak terpisahkan dari ibadah haji yang sarat akan makna spiritual. Dengan melafalkan doa-doa yang dianjurkan dan menjalankan amalan sunnah seperti zikir, talbiyah, dan mengumpulkan kerikil, Anda dapat memaksimalkan keberkahan di tempat suci ini.

Pastikan Anda menghafal bacaan doa dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya agar lebih mudah dipahami dan diamalkan. Semoga ibadah haji Anda diterima sebagai haji mabrur, penuh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Wujudkan impian ibadah haji Anda dengan Tabina Tour Travel, penyedia layanan haji dan umrah terpercaya yang mendampingi Anda dengan panduan profesional dan fasilitas terbaik. Dengan pengalaman bertahun-tahun, Tabina memastikan perjalanan ibadah Anda nyaman, khusyuk, dan penuh makna. Segera daftar dan raih kesempatan menunaikan haji dengan hati yang tenang!

Tabina Tour

Tabina Tour

Articles: 25
Butuh Bantuan?